Rabu, 11 Maret 2009

Polisi Didesak Usut Tuntas Kasus Pembunuh Yoga

Tewasnya Yoga Prasetyo (16), siswa SMK Pelita Ciampea kini menyisakan duka mendalam bagi keluarganya. Makanya, keluarga mendesak kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut. Keluarga yakin Yoga merupakan korban pembunuhan, karena di sekujur tubuhnya terdapat luka sabetan dan tusukan benda tajam. Jasad Yoga ditemukan dalam kondisi mengenaskan di Kali Cidepit Gang Mantarena Panaragan, Rabu (10/12).

Dari penuturan kakek korban Sidi (58), sebelum tewas cucunya sempat mendapat SMS atau pesan singkat dari rekannya yang menyuruhnya datang ke suatu tempat. Setelah itu, Yoga pergi meninggalkan rumah tanpa pamit pada Selasa (9/12) sekitar pukul 22:00 WIB dengan mengendarai Suzuki Smash miliknya.

Ketika itu pihak keluarga tidak merasakan firasat apapun, karena mereka menganggap kepergian Yoga sudah menjadi hal biasa. Apalagi kebiasaan Yoga sebelumnya setiap pergi tak pernah berpamitan kepada keluarga.

“Biasanya cucu saya memang tidak pernah pamit jika bepergian, sehingga keluarga tidak pernah curiga,” ujarnya kepada Radar Bogor saat ditemui di kediaman korban, kemarin.

Selain itu, Sidi juga tidak yakin cucunya tewas akibat tawuran. Soalnya, saat kejadian cucunya mengenakan pakaian bebas. Dugaan tersebut pun diperkuat dengan hilangnya motor Yoga beserta STNK-nya.

“Saya tidak yakin jika cucu saya tewas akibat tawuran. Meskipun begitu, kami belum mengetahui motif tewasnya Yoga,” terangnya.

Di tempat terpisah, Wakil Kepala SMK Pelita Ciampea Jaja Jumhana membenarkan jasad yang ditemukan tewas adalah siswa SMK Pelita kelas I. Dia juga membantah jika penyebab tewasnya korban akibat tawuran. Disinggung soal tingkah laku korban di sekolah, Jaja mengatakan pihaknya tidak mengetahui secara pasti. Sebab, Yoga merupakan siswa pindahan dari sekolah lain, yaitu SMA Mandala Leuwiliang dan baru dua minggu menjadi siswa di SMK Pelita.

Sementara jenazah korban langsung dimakamkan di TPU dekat tempat tinggalnya di Kampung Jambu RT 02/02 Desa Sibanteng Kecamatan Leuwisadeng pukul 12:00 WIB, kemarin. Kedua orangtua korban pun terlihat shock dan enggan berkomentar tentang kematian anaknya.

Korban Mudah Bergaul

Kematian Yoga mengagetkan teman-temannya. Di mata rekannya, Yoga dikenal sebagai orang yang ramah dan mudah bergaul. Bahkan ia selalu membuat suasana menjadi ceria dengan lelucon-leluconnya.

Namun, rekan-rekannya tidak mengetahui secara pasti sifat korban di luar itu. Tetapi, dari beberapa keterangan teman satu kelasnya, korban memang memiliki hobi balap dan memodif kendaraan bermotor terutama roda dua. “Yoga orangnya lucu, enak diajak ngobrol dan mudah bergaul,” ujar Sari Narulita (16).

Polisi Usut Tuntas

Sementara Kapolsek Bogor Tengah AKP Ade Yusuf Hidayat menegaskan, sejak meninggalnya Yoga, pihaknya langsung menindaklanjuti kasus tersebut. Pihaknya sudah memeriksa lima saksi terkait tewasnya siswa asal Ciampea ini.

“Kami baru memeriksa saksi sebagai upaya mengumpulkan bukti pendukung dari olah TKP sebelumnya,” tutur Ade.Nah, dari pengumpulan bukti awal, Ade mengaku sudah mencurigai beberapa orang, namun sebagai penguatnya masih perlu dilakukan pengembangan penyelidikan. “Doakan saja, semoga dalam waktu dekat ini pelaku pembunuhan bisa tertangkap,” pungkasnya (dkw/rev)

(sumber:radarbogor)

1 komentar:

heroemaknyus.blogspot.com mengatakan...

wah ada kasus lagi. mudah2an g berpengaruh bwt pelita yach.

Posting Komentar

Pencarian di dalam blog: