Rabu, 11 Maret 2009

Belasan Siswi SMK di Bogor Kesurupan

Belasan siswa kelas tiga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pelita, di Jalan Warung Borong, Desa Ciampea, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Selasa (20/2) pagi kesurupan. Mereka berteriak-teriak dengan mata melotot ke arah tak menentu. Akibatnya, proses belajar di sekolah itu terpaksa dihentikan. Para murid dipersilakan pulang ke rumah masing-masing, setelah disembuhkan.

Sebelum kesurupan, para siswa bersenda gurau di dalam kelas yang tidak jauh dari pohon beringin yang baru ditebang. Beberapa siswi sempat terbahak-bahak setelah melihat sebuah tayangan di telepon genggam. Nah, saat itulah seorang siswi tiba-tiba tubuhnya kejang, matanya melotot dan berteriak-teriak.

Tak lama kemudian, aksi serupa diikuti para siswa lainnya. Para guru dan siswi di kelas lainnya langsung berdatangan mendengar teriakan dan suara gaduh. Semua jadi panik. Kepala SMK Pelita Hanafi dan seorang tokoh agama Ciampea yang tiba di lokasi segera memerintahkan anggota satpam untuk menutup pintu gerbang sekolah.

Beberapa orangtua siswa yang berdatangan jadi kesulitan untuk mengetahui kondisi anaknya. Mereka dipaksa untuk menunggu di luar sampai situasi di dalam sekolah itu dapat dikendalikan.

Tak lama kemudian, pihak sekolah memanggil lima orang pintar. Satu per satu siswi yang kerasukan itu diobati melalui prosesi ritual agar dapat terhindar dari roh halus.

Intan, salah seorang siswa yang sudah sembuh langsung berlari ke luar halaman sekolah untuk menemui orangtuanya. Gadis itu tampak masih trauma dan menangis dipelukkan ayahnya.

Sambil sesunggukkan, Intan menceritakan bahwa peristiwa itu terjadi pada saat jam istirahat belajar. Tiba-tiba di dalam kelas itu dia melihat perempuan cantik dengan rambut panjang tergerai mengenakan kain putih. Perempuan yang dilihatnya itu langsung menyunggingkan senyuman dan mendekati dirinya.

Entah kenapa tiba-tiba dirinya kehilangan kesadaran. Masih dalam di bawah alam sadar, Intan merasa sempat diajak berbicara oleh wanita tersebut. Dalam percakapan itu, perempuan yang dilihatnya itu ternyata roh halus yang menunggu pohon beringin. Roh itu mengaku kecewa lantaran pohon beringin yang menjadi tempat tinggalnya ditebang.

Meskipun situasi di sekolah itu sudah dapat dikendalikan, Kepala SMK Pelita tetap menolak diwawancarai. Menurut anggota satpam, bosnya tak bisa ditemui karena ikut stres menghadapi siswinya yang kerasukan roh halus. (akn)



Sumber: Warta Kota

2 komentar:

heroemaknyus.blogspot.com mengatakan...

wah pak noe2, kenapa kesurupan lagi? bilangin ja ma nak2 suruh pada istighfar gitu (saran saya)

ifha mengatakan...

dari dulu memang banyak yang kesurupan di situ........!

Posting Komentar

Pencarian di dalam blog: