Selasa, 31 Maret 2009

Panitia Peringatan Maulid Nabi Muhammad S.A.W. 1430H

Uji Kompetensi TB Tahun 2008

Latihan Debat B.Inggris sebelum LKS SMK Tingkat Kabupaten

Sabtu, 28 Maret 2009

Uji Kompetensi Siswa 2009

Program Keahlian Tata Busana

Kegiatan Lab Komputer KKPI

Siswa/i kelas X sedang praktek KKPI

LKS SMK Tingkat Kabupaten Bogor 2009

Lomba Bahasa Jepang

LKS SMK Tingkat Kabupaten Bogor 2009

Team Debat B. Inggris SMK Pelita Ciampea beserta Pembimbing dan Supporter

Rabu, 11 Maret 2009

Danwingdikum Serahkan Siswa SMK Pelita

Danwingdikum Serahkan Siswa SMK Pelita

Setelah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan selama dua bulan di Wingdikum, empat belas siswa Prakerin, SMK Pelita Ciampea, Bogor diserahkan Komandan Wing Pendidikan Umum (Danwingdikum) Kol Pnb Arif Ichwan, SE. kepada perwakilan pihak sekolah , bertempat di ruang rapat Wingdikum, Bogor, Jumat (16/1).
Dalam kegiatan prakteknya siswa dibekali berbagai pengetahuan oleh para pembina dari staf Wingdikum seperti kearsipan, pertakahan, administrasi perkantoran, tentang kedisiplinan, juga pembinaan jasmani dan rohani. Selain itu Siswa juga diharuskan mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku di tempat praktek, melaksanakan apel pagi dan apel siang.
Danwingdikum berharap semoga apa yang telah didapat dan diterima para siswa di Satuan Wingdikum nantinya dapat berguna dikemudian hari . Sementara Aep Saepudin. Spg Perwakilan dari pihak sekolah mengungkapkan rasa bangga dan senang siswanya melaksanakan praktek di Lingkungan TNI AU karena terkenal dengan patriotisme disiplin dan sikap kepribadiannya. Pada acara tersebut Danwingdikum menyerahkan cindera mata kepada perwakilan pihak sekolah juga memberikan penghargaan kepada Siswa berprestasi atas nama siswa Nurbaeti .*****

Polisi Didesak Usut Tuntas Kasus Pembunuh Yoga

Tewasnya Yoga Prasetyo (16), siswa SMK Pelita Ciampea kini menyisakan duka mendalam bagi keluarganya. Makanya, keluarga mendesak kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut. Keluarga yakin Yoga merupakan korban pembunuhan, karena di sekujur tubuhnya terdapat luka sabetan dan tusukan benda tajam. Jasad Yoga ditemukan dalam kondisi mengenaskan di Kali Cidepit Gang Mantarena Panaragan, Rabu (10/12).

Dari penuturan kakek korban Sidi (58), sebelum tewas cucunya sempat mendapat SMS atau pesan singkat dari rekannya yang menyuruhnya datang ke suatu tempat. Setelah itu, Yoga pergi meninggalkan rumah tanpa pamit pada Selasa (9/12) sekitar pukul 22:00 WIB dengan mengendarai Suzuki Smash miliknya.

Ketika itu pihak keluarga tidak merasakan firasat apapun, karena mereka menganggap kepergian Yoga sudah menjadi hal biasa. Apalagi kebiasaan Yoga sebelumnya setiap pergi tak pernah berpamitan kepada keluarga.

“Biasanya cucu saya memang tidak pernah pamit jika bepergian, sehingga keluarga tidak pernah curiga,” ujarnya kepada Radar Bogor saat ditemui di kediaman korban, kemarin.

Selain itu, Sidi juga tidak yakin cucunya tewas akibat tawuran. Soalnya, saat kejadian cucunya mengenakan pakaian bebas. Dugaan tersebut pun diperkuat dengan hilangnya motor Yoga beserta STNK-nya.

“Saya tidak yakin jika cucu saya tewas akibat tawuran. Meskipun begitu, kami belum mengetahui motif tewasnya Yoga,” terangnya.

Di tempat terpisah, Wakil Kepala SMK Pelita Ciampea Jaja Jumhana membenarkan jasad yang ditemukan tewas adalah siswa SMK Pelita kelas I. Dia juga membantah jika penyebab tewasnya korban akibat tawuran. Disinggung soal tingkah laku korban di sekolah, Jaja mengatakan pihaknya tidak mengetahui secara pasti. Sebab, Yoga merupakan siswa pindahan dari sekolah lain, yaitu SMA Mandala Leuwiliang dan baru dua minggu menjadi siswa di SMK Pelita.

Sementara jenazah korban langsung dimakamkan di TPU dekat tempat tinggalnya di Kampung Jambu RT 02/02 Desa Sibanteng Kecamatan Leuwisadeng pukul 12:00 WIB, kemarin. Kedua orangtua korban pun terlihat shock dan enggan berkomentar tentang kematian anaknya.

Korban Mudah Bergaul

Kematian Yoga mengagetkan teman-temannya. Di mata rekannya, Yoga dikenal sebagai orang yang ramah dan mudah bergaul. Bahkan ia selalu membuat suasana menjadi ceria dengan lelucon-leluconnya.

Namun, rekan-rekannya tidak mengetahui secara pasti sifat korban di luar itu. Tetapi, dari beberapa keterangan teman satu kelasnya, korban memang memiliki hobi balap dan memodif kendaraan bermotor terutama roda dua. “Yoga orangnya lucu, enak diajak ngobrol dan mudah bergaul,” ujar Sari Narulita (16).

Polisi Usut Tuntas

Sementara Kapolsek Bogor Tengah AKP Ade Yusuf Hidayat menegaskan, sejak meninggalnya Yoga, pihaknya langsung menindaklanjuti kasus tersebut. Pihaknya sudah memeriksa lima saksi terkait tewasnya siswa asal Ciampea ini.

“Kami baru memeriksa saksi sebagai upaya mengumpulkan bukti pendukung dari olah TKP sebelumnya,” tutur Ade.Nah, dari pengumpulan bukti awal, Ade mengaku sudah mencurigai beberapa orang, namun sebagai penguatnya masih perlu dilakukan pengembangan penyelidikan. “Doakan saja, semoga dalam waktu dekat ini pelaku pembunuhan bisa tertangkap,” pungkasnya (dkw/rev)

(sumber:radarbogor)

Belasan Siswi SMK di Bogor Kesurupan

Belasan siswa kelas tiga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pelita, di Jalan Warung Borong, Desa Ciampea, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Selasa (20/2) pagi kesurupan. Mereka berteriak-teriak dengan mata melotot ke arah tak menentu. Akibatnya, proses belajar di sekolah itu terpaksa dihentikan. Para murid dipersilakan pulang ke rumah masing-masing, setelah disembuhkan.

Sebelum kesurupan, para siswa bersenda gurau di dalam kelas yang tidak jauh dari pohon beringin yang baru ditebang. Beberapa siswi sempat terbahak-bahak setelah melihat sebuah tayangan di telepon genggam. Nah, saat itulah seorang siswi tiba-tiba tubuhnya kejang, matanya melotot dan berteriak-teriak.

Tak lama kemudian, aksi serupa diikuti para siswa lainnya. Para guru dan siswi di kelas lainnya langsung berdatangan mendengar teriakan dan suara gaduh. Semua jadi panik. Kepala SMK Pelita Hanafi dan seorang tokoh agama Ciampea yang tiba di lokasi segera memerintahkan anggota satpam untuk menutup pintu gerbang sekolah.

Beberapa orangtua siswa yang berdatangan jadi kesulitan untuk mengetahui kondisi anaknya. Mereka dipaksa untuk menunggu di luar sampai situasi di dalam sekolah itu dapat dikendalikan.

Tak lama kemudian, pihak sekolah memanggil lima orang pintar. Satu per satu siswi yang kerasukan itu diobati melalui prosesi ritual agar dapat terhindar dari roh halus.

Intan, salah seorang siswa yang sudah sembuh langsung berlari ke luar halaman sekolah untuk menemui orangtuanya. Gadis itu tampak masih trauma dan menangis dipelukkan ayahnya.

Sambil sesunggukkan, Intan menceritakan bahwa peristiwa itu terjadi pada saat jam istirahat belajar. Tiba-tiba di dalam kelas itu dia melihat perempuan cantik dengan rambut panjang tergerai mengenakan kain putih. Perempuan yang dilihatnya itu langsung menyunggingkan senyuman dan mendekati dirinya.

Entah kenapa tiba-tiba dirinya kehilangan kesadaran. Masih dalam di bawah alam sadar, Intan merasa sempat diajak berbicara oleh wanita tersebut. Dalam percakapan itu, perempuan yang dilihatnya itu ternyata roh halus yang menunggu pohon beringin. Roh itu mengaku kecewa lantaran pohon beringin yang menjadi tempat tinggalnya ditebang.

Meskipun situasi di sekolah itu sudah dapat dikendalikan, Kepala SMK Pelita tetap menolak diwawancarai. Menurut anggota satpam, bosnya tak bisa ditemui karena ikut stres menghadapi siswinya yang kerasukan roh halus. (akn)



Sumber: Warta Kota

Selasa, 10 Maret 2009

Prestasi SMK Pelita Ciampea di LKS Tingkat Provinsi (2)

Borong Lima Piala Tingkat Kabupaten

SMK Pelita Ciampea memang harus berbangga. Selain prestasi yang diraih di tingkat provinsi untuk LKS Perdagangan dan Penjualan, prestasi lain pun diraih.

Bukan hanya trofi tingkat provinsi saja, namun puluhan trofi lainnya ikut berjajar rapi di rak yang disediakan oleh sekolah. Bahkan, trofi tersebut merupakan hasil kerja keras siswanya yang mengikuti LKS dari berbagai bidang studi. Diantaranya Juara 1 LKS Bahasa Inggris, Juara 1 LKS Bahasa Jepang, Juara 1 LKS Akuntansi, Juara 1 LKS Marketing dan Penjualan, serta Juara 2 LKS Marketing dan Penjualan.

Inilah membuktikan bahwa sekolah swasta bisa bersaing untuk mengalahkan sekolah lainnya. Namun, prestasi yang diperoleh ini bukan semata-mata untuk kebanggaan saja. Tetapi, untuk mengetahui sejauhmana siswa sekolah kejuruan tersebut bisa menerapkan ilmu yang diperolehnya dikehidupan nyata.

“Inilah hasilnya. Kemampuan siswa dapat diaplikasikan dalam praktik secara nyata,” ujar Kepala SMK Pelita Teti Royati.

Selain itu, hasil kemenangan ini bisa dijadikan motivasi bagi siswa lainnya untuk bisa meraih prestasi yang sama. Jika perlu, mereka harus memperlihatkan kompetensi dan kemampuan yang mereka miliki diluar bidang akademik.

Memang, selain akademik, sekolah kejuruan ini pernah memperoleh gelar juara untuk oleh raga, salah satunya dalam lomba bela diri. Lalu, apakah prestasi ini akan berhenti begitu saja? Pihak sekolah tidak akan melepas dan membiarkan prestasi tersebut untuk berhenti. Bahkan, mereka akan melakukan pembinaan dan pelatihan bagi siswa yang ingin mengembangkan kemampuannya khususnya dibidang akademik.

Karena, SMK Pelita, memiliki tujuan untuk mencetak hasil atau lulusan yang berkualitas, yang nantinya bisa dijadikan modal untuk memperoleh pekerjaan maupun menjadi seorang wirausaha yang handal.

“Kami tetap akan membina mereka, karena kami ingin mereka bisa menjadi lulusan terbaik dan bisa mengaplikasian ilmu yang diperolehnya untuk kehidupan mereka. Terutama untuk memperoleh pekerjaan,” tandasnya.(*)

(Diky Wahyudi - Radar Bogor)

Prestasi SMK Pelita Ciampea di LKS Tingkat Provinsi (1)

Bangga Bisa Bersaing dengan SMK Negeri se-Jawa Barat

Gelar juara selalu diraih oleh SMK Pelita Ciampea dalam setiap Lomba Kompetensi Siswa (LKS) baik tingkat sekolah, kabupaten dan lainnya. Kali ini sekolah kejuruan tersebut meraih peringkat dua tingkat provinsi Jawa Barat.

Sepintas, sekolah yang berada di Kecamatan Ciampea ini terlihat biasa saja. Begitu masuk, suasana asri terlihat di halaman sekolah. Aktivitas pun terlihat seperti sekolah lainnya.

Namun, karena berakhirnya Ujian Nasional (UN) dan Ujian Akhir Semester (UAS), kegiatan belajar mengajar (KBM) tidak tampak. Dengan kondisi sekolah setelah selesai melaksanakan ujian, para siswa terlihat sibuk melihat hasil ujian mereka. Ada pula beberapa siswa yang terlihat santai sambil berkumpul dengan teman sekelasnya.

Tetapi jangan salah, meskipun begitu, sekolah yang memiliki enam jurusan ini memiliki berbagai macam prestasi membanggakan. Salah satunya prestasi dalam LKS. Terbukti, puluhan trofi kejuaraan terpajang rapi di ruang kantor maupun di ruang kepada sekolah.

Dan yang paling menonjol, hampir seluruh trofi tersebut merupakan hasil juara LKS yang diraih oleh para siswanya. Yang paling terbaru, sekolah ini berhasil meraih peringkat ke dua dalam LKS untuk bidang studi perdagangan dan penjualan tingkat propinsi di Bandung, 26-29 Mei lalu. Prestasi itu diraih oleh Muhammad Saeful Akbar, siswa kelas 12 jurusan penjualan.

Prestasi ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi SMK Pelita. Selain untuk pertama kalinya meraih juara di tingkat provinsi, juga kemenangan tersebut membuktikan jika sekolah swasta bisa bersaing dengan sekolah lain, khususnya sekolah negeri dalam LKS.

“Ini kebanggaan tersendiri bagi kami. Apalagi kami sekolah swasta satu-satunya yang meraih peringkat kedua dan mengalahkan sekolah lainnya, termasuk sekolah negeri,” ujar koordinator pembimbing kontingen Kabupaten Bogor, Muhammad Toni.

Meskipun tidak masuk ke tingkat nasional, prestasi ini akan dijadikan bahan evaluasi agar ke depannya SMK Pelita Ciampea bisa meraih juara satu dan mewakili Jawa Barat untuk bertanding di tingkat nasional.(*)

(Diky Wahyudi - Radar Bogor)

SMK Pelita Ciampea Dua Kali Akreditasi A

Siap Pertahankan Akreditasi A

SMK Pelita Ciampea yang telah mengantongi akreditasi A dua kali berturut-turut tidak akan melepaskan prestasi tersebut dengan mudah. SMK yang pernah meraih akreditasi A pada 2000-2004 itu akan berjuang mempertahankan akreditasi dalam penilaian 11 Agustus mendatang.

Demikian disampaikan Wakil Kepala SMK Pelita Ciampea Bidang Humas dan Dunia Usaha Industri Ahmad Sihotang kepada Radar Bogor, kemarin. Menurut dia, penilaian akreditasi ini merupakan kebijakan pemerintah untuk mengetahui dan melihat potensi yang dimiliki sekolah.

“Akreditasi ini untuk mengetahui sejauhmana kemajuan dan perkembangan prestasi sekolah,” ujarnya. Dia juga mengatakan, dua kali akreditasi yang pernah diraih SMK Pelita itu atas pengajuan dari pengawas SMA tingkat Kabupaten Bogor, selanjutnya diajukan kepada tingkat provinsi. Dengan adanya predikat ini, sekolah kejuruan tersebut bisa meningkatkan kualitas sekolah mulai dari sarana prasarana, kualitas pendidikan dan lainnya.

Mempertahankan predikat yang sudah diraihnya, kata Ahmad, sekolah sudah mempersiapkan berbagai pembenahan manajemen dan fasilitas yang dimiliki. "Selain itu, kita juga menilai sendiri sejauhmana perkembangan sekolah ini. Kalau ada kekurangan, kita akan memperbaikinya,” terangnya.

Dengan penilaian yang akan dilakukan 11 Agustus mendatang, SMK Pelita Ciampea bisa meraih kembali akreditasi A. Kualitas sekolah pun meningkat. Jadi, sekolah kejuruan yang memiliki enam jurusan ini dapat bersaing dengan sekolah lain, baik tingkat kabupaten maupun nasional.(dkw)

(Redaksi Radar Bogor)

XL Peduli Pendidikan - SMK Pelita Ciampea

XL cabang Bogor kembali melakukan kegiatan yang bersifat corporate social responsibility (CSR) di SMK Pelita Ciampea, Selasa (23/12) belum lama ini. CSR yang dilakukan XL cabang Bogor, yakni dengan memberikan sumbangan berbentuk Ensiklopedi Ilmu Pengetahuan.

Menurut Area Sales Office Coordinator (ASOC) XL Depo Bogor, Nur Fitri Ghazali, kegiatan XL tersebut dilakukan sebagai rasa kepedulian XL terhadap dunia pendidikan nasional. “Kegiatan ini juga sekaligus sebagai bukti, bahwa XL sangat mendukung program pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujar Pipit, sapaan akrab Nur Fitri Ghazali kepada Jurnal Bogor, kemarin.

Pada kesempatan itu, pihak XL yang diwakili Regional Sales Operational Manager DeBoS, Arifin Himawan menyerahkan dua set ensiklopedi kepada SMK Pelita Ciampea yang diterima Kepala Bagian Kesiswaan, Drs. Ahmad Sihotang dan akan disimpan di perpustakaan sekolah sebagai sarana siswa dan siswi menambah pengetahuannya. “Tidak ketinggalan, pihak XL pun melakukan edukasi SMS XL Makin Murah Gratis 500 SMS, kepada 300 siswa siswi yang hadir pada acara tersebut,” pungkas Pipit.

Rudi D. Sukmana

Jurnal Bogor, 26 December 2008 oleh suutamdani

Uji Kompetensi Sekolah

Seluruh siswa/i kelas XII melaksanakan Uji Kompetensi yang dilaksanakan secara bertahap, dimulai dari Program Keahlian Sekretaris (Administrasi Perkantoran) kemudian disusul oleh Penjualan (Perdagangan), serta Akuntansi.
Untuk Program Keahlian dari kelompok Pariwisata dilakukan setelah kelompok Bisnis dan Manajemen selesai, diantaranya dari Program Keahlian Tata Busana yang menampilkan busana-busana kerja dan gaun pesta kemudian disusul dengan Usaha Jasa Pariwisata dan Akomodasi Perhotelan.
Uji Kompetensi tersebut dimeriahkan dengan Bazaar serta Band lokal yang sedang menelurkan album terbaru mereka, atas kerjasama pihak Excelkomindo (XL) dan Megaswara.

Pencarian di dalam blog: